Wahdah Water

Air Minum Sehat untuk Ibu Hamil dan Menyusui: Apa yang Perlu Diketahui?

air-minum-sehat-untuk-ibu-hamil-dan-menyusui

Bagikan

Kehamilan dan masa menyusui adalah masa-masa paling krusial dalam kehidupan seorang wanita. Pada saat inilah tubuh bekerja lebih keras dari biasanya—menyediakan nutrisi bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk kehidupan baru di dalam atau di pelukannya.

Namun, banyak ibu belum menyadari bahwa asupan Air Minum Sehat untuk Ibu Hamil dan Menyusui memegang peran penting yang sering diabaikan. Air bukan hanya pelepas dahaga, tapi medium utama transportasi zat gizi, detoksifikasi tubuh, hingga pembentukan cairan ketuban dan ASI.
Jika Anda ingin tahu mengapa air bisa menjadi investasi jangka panjang bagi kesehatan, simak penjelasan ilmiahnya di sini.

Apakah semua jenis air aman untuk ibu hamil dan menyusui? Tentu tidak. Di sinilah pentingnya memilih air dengan kualitas terbaik, seperti air yang memiliki pH 8+, tersaring dengan teknologi higienis, dan mendukung hidrasi optimal.


Pentingnya Hidrasi Optimal Selama Kehamilan dan Menyusui
Tubuh Ibu Bekerja Dua Kali Lebih Keras

Saat hamil, volume darah dalam tubuh wanita meningkat hingga 50%. Cairan ketuban, plasenta, hingga proses pencernaan dan sirkulasi membutuhkan air dalam jumlah besar. Saat menyusui, sekitar 88% kandungan ASI adalah air.

Itulah sebabnya, hidrasi optimal sangat penting agar produksi ASI tetap lancar dan tubuh ibu tetap bugar. Dehidrasi bisa memicu kelelahan, konstipasi, pusing, hingga penurunan produksi ASI.


Apa yang Dimaksud dengan Air Minum Sehat?

Air minum sehat bukan hanya jernih dan tidak berbau. Lebih dari itu, air yang sehat harus:

  • Terbebas dari kontaminan berbahaya (bakteri, logam berat, klorin),
  • Memiliki pH seimbang atau sedikit basa (sekitar pH 8+),
  • Mendukung penyerapan nutrisi dan fungsi organ vital.

Air dengan pH 8+ dapat membantu menetralisir keasaman dalam tubuh yang kerap meningkat saat hamil karena perubahan hormon dan pola makan. Ini juga membantu mengurangi heartburn yang sering terjadi pada trimester kedua dan ketiga.


Cerita Nyata: Perubahan Sehat dari Segelas Air

Rina, seorang ibu muda dari Makassar, sempat mengalami kelelahan dan penurunan produksi ASI. Setelah berkonsultasi dengan bidan dan mengganti konsumsi airnya ke air pH 8+ dengan proses reverse osmosis, tubuhnya terasa lebih ringan, ASI kembali lancar, dan ia merasa lebih berenergi sepanjang hari.

Perubahan yang ia alami sederhana, namun berdampak besar. “Ternyata air bisa jadi kunci yang saya lewatkan selama ini,” kata Rina.


Manfaat Air Minum Sehat untuk Ibu Hamil dan Menyusui
1. Menunjang Pembentukan Cairan Ketuban dan Plasenta

Air diperlukan dalam pembentukan cairan ketuban, yang melindungi janin dan mendukung perkembangan organ tubuhnya. Kekurangan air bisa berdampak pada volume ketuban yang rendah (oligohidramnion), yang berisiko bagi janin.

2. Mempermudah Proses Detoksifikasi

Hati dan ginjal ibu bekerja lebih keras selama kehamilan. Dengan air berkualitas tinggi, proses pembuangan racun menjadi lebih efisien dan risiko infeksi saluran kemih (ISK) bisa ditekan.

3. Menjaga Tekanan Darah dan Keseimbangan Elektrolit

Air dengan pH 8+ mendukung kestabilan tekanan darah dan keseimbangan elektrolit, dua faktor penting untuk menghindari preeklampsia.

4. Menjaga Stamina dan Mood

Dehidrasi menyebabkan kelelahan, pusing, dan perubahan mood. Dengan asupan air cukup dan berkualitas, ibu lebih kuat menjalani hari, baik dalam kehamilan maupun masa menyusui.

Selain menjaga kesehatan kehamilan, konsumsi air minum yang sehat secara konsisten juga membantu meningkatkan sistem imun tubuh. Baca selengkapnya di artikel kami tentang cara menjaga imun tubuh secara alami untuk seluruh anggota keluarga.


Berapa Banyak Air yang Harus Diminum?
Rekomendasi Umum:
  1. Ibu hamil: Sekitar 2,3 liter per hari (±10 gelas)
  2. Ibu menyusui: Sekitar 3,1 liter per hari (±13 gelas)

Angka ini bisa bertambah jika cuaca panas, ibu aktif bergerak, atau memiliki riwayat anemia.


Hindari Jenis Air Ini Selama Kehamilan
  1. Air isi ulang tanpa uji laboratorium
    Bisa mengandung bakteri atau logam berat yang berbahaya bagi janin.
  2. Air dengan pH sangat rendah (asam)
    Bisa memperburuk asam lambung dan mempercepat kelelahan.
  3. Air kemasan yang disimpan terlalu lama atau di bawah sinar matahari langsung
    Berisiko mengalami degradasi senyawa plastik yang larut ke dalam air.

Bagaimana Memilih Air Minum yang Aman dan Berkualitas?
Pilih Air dengan Kriteria Berikut:
  1. pH 8 – 8,5 untuk keseimbangan tubuh
  2. Teknologi Reverse Osmosis + UV + Ozonisasi
  3. Sertifikasi dari laboratorium atau BPOM
  4. Disimpan dalam kemasan higienis dan food grade
  5. Mengandung oksigen terlarut tinggi (membantu metabolisme)

Wahdah Water hadir sebagai solusi yang memenuhi semua kriteria di atas—bahkan lebih.


Wahdah Water: Sahabat Ibu Hamil & Menyusui

Dengan air pH 8+, proses filtrasi 36 tahap, dan dilengkapi ayat ruqyah syar’iyyah, Wahdah Water bukan hanya sekadar air. Ia menjadi teman terbaik bagi ibu yang ingin:

  1. Meningkatkan stamina,
  2. Mendukung kualitas ASI,
  3. Menjaga janin tetap sehat.

Wahdah Water juga akan segera hadir dengan tampilan kemasan baru yang lebih elegan dan praktis untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Cek informasi selengkapnya di artikel ini.


Mulailah dengan Air, Bangun Kesehatan Sejak Awal

Menjaga kehamilan dan menyusui tidak hanya soal makanan bergizi, tapi juga air minum yang tepat. Dengan memilih air pH 8+ yang aman, bersih, dan menyehatkan, Anda telah melakukan satu langkah besar untuk masa depan buah hati Anda.


📢 Wahdah Water untuk Ibu yang Lebih Sehat dan Bahagia!

 

Air-Minum-Sehat-untuk-Ibu-Hamil-dan-Menyusui

Mulailah hari ini dengan air berkualitas tinggi yang membantu menjaga kesehatan ibu dan bayi.

👉 Kunjungi wahdahwater.com atau hubungi kami langsung untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut.


📖 Baca Juga: